Aku
tinggal dilingkungan Perumahan kelas menengah. Di sebelah rumahku
adalah rumah Pak RT, orang yang cukup berpengaruh disana. Umurnya
sekitar 60 tahun. tapi masih kelihatan gagah. Pak RT mempunyai dua orang
istri. Yang pertama namanya Tante Is, wanita keturunan arab, kulitnya
hitam manis, bodinya langsing. Meskipun usianya sudah 40-an, Tante Is
masih kelihatan cantik, dia sangat pintar merawat diri.
Dengan
Tante Is, Pak RT mempunyai dua orang putri yang cantik-cantik, yang
sulung namanya Erni sedangkan adiknya namanya Ana, umur keduanya hampir
sebaya denganku. Istri keduanya namanya Tante Linda, orang Bandung,
kulitnya putih bersih. Wajahnya mirip bintang sinetron Titi Kamal.
Bodynya aduhai, montok, padat berisi. Mungkin karena dia sering fitness,
apalagi Tante Linda senang berpakaian sexy yang menonjolkan lekuk-lekuk
tubuhnya. Membuat laki-laki yang memandangnya terangsang dan ngeres.
Tante Linda orangnya supel dan pintar bergaul, sering dia
ngobrol-ngobrol dengan anak muda seusiaku, termasuk aku.
Kejadian
ini bermula ketika orang tuaku pergi seminggu keluar kota untuk
keperluan bisnisnya. Aku ditinggal sendirian dirumah. Sedangkan
pembantuku dipecat ibuku tiga hari sebelumnya karena ketahuan mencuri
uang ibuku. aku yang sendirian merasa kesepian. Aku duduk diruang tamu
sambil berkhayal. Untuk menghilangkan kesepianku, kuputar VCD porno yang
baru aku pinjam dari temanku. Filmnya tentang seorang cewek bule yang
sedang disetubuhi dua orang negro.
Satu
orang negro sedang dikulum kontolnya, sedangkan yang satunya lagi
sedang ngentot cewek bule itu dari belakang dengan posisi nungging.
Sekitar 20 menit mereka berganti posisi, satu orang negro sedang rebahan
diranjang sambil memasukkan kontolnya kelubang anus cewek bule itu,
yang telentang diatasnya. Sedangkan negro yang satunya lagi sedang
menggenjot vagina cewek itu. Desahan dan erangan mereka membuatku
terangsang. Kuraba-raba celana pendekku (aku sudah tidak pakai celana
dalam), kontolku mengeras. Semakin lama kuraba semakin keras.
Kukocok-kocok naik turun. Birahiku memuncak ingin disalurkan, tapi aku
tidak tahu harus kemana menyalurkannya.
"Lagi ngapain Don?" suara seorang wanita mengejutkanku.
Ternyata
Tante Linda sudah berdiri disamping pintu. Dia berpakaian sangat sexy,
dengan kaos ketat dan rok super mini. Dia memandang karah celanaku.
Saking terkejutnya aku lupa menaikkan celanaku, sehingga dia dengan
bebas bisa melihat kontolku yang sedang tegang penuh, mengacung-acung.
"Maaf.. maaf.. Tante" sahutku terbata-bata.
"Akh, nggak apa-apa kok, kamu khan udah gede".
"Wah, kontolmu gede banget, udah pernah dimasukkin kevaginanya cewek belum?" tanyanya cuek.
"Be.. belum pernah Tante" sahutku.
"Mau nggak dimasukin ke punya Tante?, Tante pingin nih ngerasain kontolmu" katanya meminta.
Kemudian dia menutup pintu dan menguncinya. Dia berjalan mendekat kearahku. Duduk disampingku.
"Tapi saya belum pernah Tante" jawabku.
"Tante ajarin, mau khan?" katanya sedikit memaksa.
Tanpa
menunggu jawabanku, dia menaikkan kedua kakinya kepangkuanku. Tangannya
meraba-raba kontolku, aku gemetar. Baru kali ini kontolku dipegang
seorang wanita. Dia mendekatkan wajahnya kewajahku, diciumnya bibirku.
Lidahku diisapnya. Aku membalas isapannya. Lidahku dan lidahnya tumpang,
tindih saling isap. sesekali isapannya diarahkan keleherku. ditariknya
tanganku, diletakannya dikedua buah dadanya yang sudah mengeras.
Kuremas-remas buah dadanya, dia menggelinjang keenakan. Kutarik kaos
ketatnya, aku terperangah, dia tidak memakai BH, buah dadanya padat dan
kenyal. Kulepaskan isapan lidahnya, kuisap buah dadanya, dia melenguh,
sambil tangannya terus mengocok-ngocok kontolku.
Beberapa
menit berlalu, dia berdiri, lalu melepaskan rok mininya. Maka
terpampanglah pemandangan yang luar biasa. Aku bisa melihat dengan jelas
vaginanya yang merah merekah, sangat indah. dicukur rapi dan bersih.
Kemudian dia berlutut dilantai, dihadapanku. Wajahnya didekatkan
keselangkanganku. Ditariknya celana pendekku. Bibirnya mendekati kepala
kontolku, dan mulai menjilati kepala kontolku, terus kepangkalnya.
"Akkh.. aow.. oohh.. nikmat Tante, enakk.. sekali" aku mengerang ketika dia mulai mengulum kontolku.
Hampir
seluruh batang kontolku masuk kemulutnya yang sexy. Kontolku keluar
masuk dimulutnya. Nikmat sekali. Tak ketinggalan, buah pelirkupun
diseruputnya. Puas mengulum kontolku, kemudian Tante Linda berdiri
dihadapanku. Vaginanya berada pas diwajahku. Dia menarik kepalaku,
mendekatkannya pada vaginanya. Aku mengerti maksudnya, minta dijilati
vaginanya. Kujulurkan lidahku. Aku mulai dengan menjilati pangkal
pahanya, terus mendekati bibir vaginanya.
"Aow.. oohh.. nikmat.. sayang, teruss.. terus" dia mendesah-desah ketika aku memasukkan lidahku ke lubang vaginanya.
Kusedot-sedot, kugigit-gigit kelentitnya. Dijepitnya kepalaku. Hampir seluruh isi vaginanya kujilati, vaginanya basah.
"Akkhh.. akuu.. nggak kuatt.. sayang, kita mulai aja" ajaknya.
Dia
menurunkan tubuhnya perlahan-lahan kepangkuanku. Dipegangnya kontolku,
diarahkannya tepat kelubang vaginanya. Dia mulai memasukkan kontolku
sedikit demi sedikit. Semakin lama semakin dalam. Sudah setengah batang
kontolku masuk. Sampai disini dia berhenti sejenak mengatur posisi.
Kakinya berlutut disofa. Aku tak mau ketinggal, kuambil kesempatan.
Kusodokkan kontolku. Dia menjerit ketika kontolku amblas dilubang
vaginanya. Dia mulai menaikturunkan pantatnya dipangkuanku. Kontolku
serasa dijepit dan dipijit-pijit lubang vaginanya yang sempit.
"Gimana sayang enak khan?" tanyanya.
"Enakk sekali Tante, vagina Tante sempit sekali" jawabku.
"Sudah lama sekali Tante tidak merasakannya sayang".
"Pak RT tak pernah memberiku kepuasan" dia menggerutu.
"Emangnya Pak RT impoten Tante?" tanyaku.
"Iya, iya sayang" jawabnya singkat.
Kupeluk
pinggangnya erat-erat. Bibirku menghisap-hisap buah dadanya. Kubantu
gerakkannya dengan menyodok-nyodokan pantatku keatas. Dia
mengerang-erang merasakan nikmat. Matanya merem melek. Semakin lama
semakin cepat dia menggerak-gerakkan pantatnya, sesekali pantatnya
diputar-putar. Aku merasakan nikmat yang tiada tara. Kontolku serasa
dipelintir vaginanya. Sudah sekitar 30 menit kami berpacu dalam
kenikmatan. Nafasnya dan nafasku saling memburu. Peluh kami bercucuran.
"Akh.. oohh.. aku tidak kuat sayang, akuu.. mauu.. keluarr" dia menjerit-jerit.
Kurasakan vaginanya berkedut-kedut.
"Akuu.. juga Tante" sahutku ngos-ngosan.
"Keluarin didalem aja sayang, aku ingin punya anak darimu" pintanya memelas.
Crott! Crott! Crott! Aku menumpahkan sperma yang sangat banyak di lubang vaginanya.
"Kamu puas khan sayang?" tanyanya.
"Puas sekali Tante" sahutku pendek.
Kami beristirahat sejenak. Kemudian kekamar mandi untuk membersihkan badan. Siraman air membuat badanku segar kembali.
"Aku pingin lagi sayang, kamu mau khan?" tanyanya meminta.
Aku
tidak menjawabnya. Kubopong tubuhnya, kubawa kekamarku dan kurebahkan
diranjangku. aku merangkak diatas tubuhnya dengan posisi ssungsang.
Selangkanganku berada diatas wajahnya, sedangkan wajahku tepat diatas
vaginanya. Aku mulai menjilati dinding vaginanya. Dia
menggerinjal-gerinjal dan menjepit kepalaku. Seluruh dinding vaginanya
kujilati. Kucari-cari tititnya. Kusedot-sedot dengan lidahku. Sesekali
kugigit. Dia meringis.
Dengan
jari-jariku kutusuk-tusuk lubang anusnya. Sesekali kujilati lubang
anusnya. Tante Linda tak mau ketinggalan. Dia menjilati kontolku, dari
kepala sampai pangkal kontolku tak luput dari jilatannya. Sstt! Aku
mendesah ketika dia mengulum kontolku. Dia sangat lihai memainkan
lidahnya. Kontolku yang tadi mengecil, sedikit demi sedikit mengeras
didalam mulutnya. luar biasa kenikmatan yang kudapatkan. Tante Linda
memang benar-benar profesional. Seluruh batang kontolku dijilatinya.
"Oohh.. aku tidak tahan sayang, kita mulai aja" pintanya.
Kuturunkan
tubuhku dari tubuhnya. Aku berdiri dipinggir ranjang. Kutarik tubuhnya
kepinggir, hingga kedua kakinya menjuntai. Aku mendekatkan kontolku
kelubang vaginanya. Sedikit demi sedikit kontolku masuk kelubang
vaginanya. Sstt! Dia mendesis. Sudah seluruh batang kontolku amblas
ditelan lubang vaginanya yang basah dan memerah. Kugoyang-goyangkan
pantatku. Tante Linda membantuku dengan menggoyang-goyangkan tubuhnya.
aku merasakan sensasi yang luar biasa. 10 menit berlalu, kuganti posisi.
Kutarik kontolku. Kakinya kunaikkan keduanya. Aku memasukkannya lagi.
Dan mulai menggenjotnya.
"Akhh.. akuu.. mauu.. keluarr.. sayang" dia mengerang.
Vaginanya berkedut-kedut. Vaginanya menjepit kontolku.
"Akhh.. aku keluarr.. sayang" dia melenguh.
kurasakan
vaginanya basah oleh cairan. Tante Linda telah mencapai orgasme
sedangkan aku belum apa-apa. Kubalikkan tubuhnya. Kuminta dia
menungging. dia menuruti aja perintahku. Kudekatkan kontolku yang masih
tegang ke lubang anusnya.
"Kamu mau apain anusku sayang" tanyanya ketika kepala kontolku menyentuh lubang anusnya.
"Jangan, jangan di lubang itu sayang, sakit" teriaknya.
Aku
tidak mempedulikannya. Kumasukkan kepala kontolku kelubang anusnya.
Mulanya agak susah tapi akhirnya masuk juga. Kutekan pelan-pelan hingga
seluruh batang kontolku amblas. Aku mulai menggerakkan pantatku maju
mundur. Kutuk-tusuk lubang anusnya.
"Oohh.. enakk.. sayang, kamu pintar" pujinya ketika dia sudah mulai merasakan nikmatnya disodomi.
Sekitar 30 menit kontolku keluar masuk dilubang anusnya. Kurasakan kontolku berkedut-kedut.
"Akkhh.. aku mau keluarr.. Tante" aku berteriak histeris.
Crott!
Crott! Crott! Kutumpahkan spermaku lubang anusnya. Kudiamkan beberapa
saat. Lalu kutarik kontolku. Kuarahkan ke wajahnya. Kuminta dia
menjilati spermaku. Dengan lahapnya Tante Linda menjilati sisa-sisa
spermaku, sampai bersih dijilatinya. Tanpa rasa jijik sedikitpun.
"Kamu hebat sayang, aku puas sekali" pujinya.
"Kamu mau khan memberiku kepuasan seperti ini lagi?" pintanya.
Aku mengangguk aja. Menyetujui permintaannya.
"Kalo kamu pengin lagi, datang aja ke kamarku".
"Masuknya lewat jendela ya! Kalo lampu kamarku mati, berarti Pak RT nggak di rumah".
"Ketok kaca jendela tiga kali, akan kubukakan untukmu, OK" dia menerangkannya untukku.
Kurebahkan
tubuhku disampingnya. Kami tertidur setelah mencapai puncak kenikmatan
yang luar biasa. Malam itu Tante Linda menginap dikamarku. Sampai pagi
kami merengkuh kenikmatan.