Namaku Sony, umur 24 tahun. Aku seorang lajang asal Semarang dan kuliah
di Jakarta. Aku akan menceritakan pengalamanku.Cerita ini berawal ketika
aku pulang ke daerahku, untuk masa liburan kuliahku. Aku tinggal dengan
nenekku, sedangkan mamahku serta keluargaku tinggal di rumah yang
terpisah dengan nenekku.Pagi itu aku ke rumah mamahku karena ditelepon olehnya. Kebetulan saat
itu memang ulang tahunku. Mamahku termasuk orang yang cantik, walaupun
umurnya sudah lebih dari 40 tapi dia pandai merawat tubuh dan wajahnya,
sehingga masih terlihat sangat cantik samoai saat ini. Saat sampai di
rumah mamahku, dia langsung menyapaku dan memberi selamat ulang tahun
kepadaku. Kemudian aku duduk di kursi ruang tamu. Kebetulan saat itu
kakak dan ayahku sedang di Jakarta dan adikku kuliah di Bandung.
Kemudian
mamahku menghampiriku dan duduk di dekatku. Lalu dengan wajah sedikit
mengeluh dia meminta maaf bahwa pada saat ini tidak bisa memberikan
hadiah ulang tahun kepadaku, karena krisis keuangan yang ada di
keluargaku.
“Son, untuk ulang tahunmu hari ini mamah sepertinya
tidak bisa memberikan kamu hadiah, karena saat ini kita sedang krisis
keuangan” kata mamahku. Akupun mengangguk dan memahami perasaan mamahku.
“ Tenang aja mah, bagi Sony ulang tahun sama seperti hari biasanya”
Kulihat wajah mamahku masih ada rasa tidak enak kepadaku dan berkata, “tapi mamah tetap ga enak nih”
“ga pa pa ko mah” jawabku.
Mamahku
terus menunjukkan wajah yang sedikit tidak enak padaku, dan entah ada
pikiran apa yang ada di kepalaku saat itu, aku memandang tubuh mamahku
yang semakin membuatku sedikit terangsang, kemudian muncul dalam
pikiranku suatu ide.
“Begini aja mah, kalo mamah mau kasih hadiah
sama sony, gimana kalo selama satu hari ini mamah temenin Sony ya, mau
kan” kataku sambil memelas ke mamahku.
Mamahku sempat berpikir sejenak, dan kemudian mengiyakan tanda setuju.
“Baik Son, mamah setuju, asal kamu senang mamah ga keberatan ko” sahutnya.
Akupun gembira dan tanpa basa basi berkata ke mamahku:
“Benar mamah mau”? sahutku.
“Benar Son” jawabnya. “Kalau begitu nanti mamah jangan protes dan ngeluh karena nemenin Sony seharian ya” sahutku.
Mamahku hanya mengiyakan kepalanya saja tanda setuju.
“kalo begitu mamah duduknya sebelah Sony donk, jangan disitu”
kemudian
mamahku berpindah tempat duduk dan duduk di sampingku, kemudian
kuberanikan tanganku untuk memegang pinggangnya, tapi mamahku diam saja.
Melihat reaksi mamahku, aku semakin berani dan mengelus-elus
pingganggnya, sambil kepalaku di rebahkan di pundaknya.
“Mah, Sony sayang baget sama mamah” kataku
“Ii…h, anak mamah ko jadi manja gini sih”, kamu udah mandi belum Son? Tanya mamahku
“belum mah”. “ Mandi dulu gih sana”
“boleh tapi temenin ya mah” sahutku. “Dasar manja, mandi sendiri donk” kata mamahku.
“ayolah mah”, kataku. Awalnya mamahku menolak, tapi karena aku merengek terus akhirnya mamahku mau juga.
“ya udah tutup pintu dulu sana, mamah sediain air mandinya dulu” sahutnya.
Kemudian
mamahkupun bergegas ke kamar mandi sedang aku menutup pintu teras dan
rumah, dan setelah itu aku menuju kamar mandi.Aku melihat mamahku masih
mengisi air untuk mandi, sambil membelakangiku, sehingga dia tidak sadar
ketika aku masuk dan pintu kamar mandi kukunci.Kemudian aku mulai
mendekatinya dan merangkulnya dari belakang, dan itu kontan membuat
mamahku kaget.
“Ah…!! Desahnya, “Sony kamu bikin kaget mamah aja deh, lekas mandi sana”
“Mah,
tolong bantu bukain celanaku donk” pintaku, kemudian sambil aku membuka
bajuku mamahku membuka resleting celanaku dan melepaskannya. sehingga
aku kini hanya memakai cd saja.
“ Nah sekarang buka baju mamah,
temani Sony mandi ya” sahutku, mamahku kaget mendengar permintaanku itu.
Mungkin dia mengira hanya memandikanku saja dan tidak dalam artian
mandi bersama.
“Mamah tadi udah mandi ko Son tadi, masak mandi lagi” elaknya
“Udahlah
mah, katanya mamah janji bakal melayaniku seharian, gimana sih”,
sahutku dengan muka yang sedikit kecewa.Kemudian karena merasa tidak
enak mamahku langsung membuka bajunya, melihat itu akupun menahan
tangannya untuk melepas bajunya.
“Biar Sony yang buka baju mamah” kataku
Mamahku
mempunyai pikiran yang konservatif dan kolot, sehingga dia merasa
sedikit risih ketika aku mulai membuka kancing bajunya satu per satu,
kulihat mukanya sedikit merah menutupi rasa malunya, dan ketika
kancingnya terlepas semua aku mulai melepas pakaiannya dan kugantungkan
di gantungan baju. Lalu terlihatlah buah dada yang sangat montok dan
diselimuti oleh bh yang berwarna krem. Melihat hal itu mamahku langsung
menutupinya dengan kedua tangannya.
“Sudah cukup Son, begini saja” pinta mamahku, tapi aku menutup mulut mamahku dengan telunjukku.
“Kalau
begini saja ga asik donk, itu namanya bukan mandi” kataku. Kemudian aku
membalikkan badan mamahku sehingga mamahku membelakangiku sekarang,
kutarik perlahan resleting celana rok mamahku, dan kuturunkan
pelan-pelan. Maka terlihatlah cd mamahku yang berwarna merah muda, dan
kulihat diantara selangkangannya menyembul bulu-bulu hitam halus yang
keluar sebagian dari cdnya, akupun terkesan melihat pemandangan itu.
Melihat
hal itu mamahku semakin risih dan salah tingkah, “Son sudah cukup
begini aja, ah! “kamu keterlaluan deh”!!! sahut ibuku.Karena aku melihat
mamahku yang sedikit ketakutan dan tegang, maka aku mencoba untuk
menenangkannya.“Ya udah deh, segitu aja dulu” kataku. Lalu aku
menyalakan shower dan memegang tangan mamahku yang masih menutupi bhnya.
“Sini
mah kita mandi berdua” kemudian aku memeluk mamahku dari belakang.
Ketika kuelus bagian perutnya mamahku semakin risih dengan gerakan
tanganku itu.
“Son udah ah, biar mamah mandi sendiri aja” pintanya sambil kedua tangannya tetap melipat menutupi bhnya.
“E..ehh..!
mamahkan udah janji ama Sony ga bakal protes dan ngeluh” gimana sih
mamah, ko ingkar janji kataku. Mendengar hal itu mamahku hanya bisa diam
pasrah. Kemudian tanganku mencoba untuk melepaskan lipatan tangan
mamahku yang masih menutupi bhnya.
“Son, tolong jangan begini, please…” lirihnya
Aku
tidak memperdulikan ucapannya dan ketika lipatan tangannya terbuka,
tanpa berpikir lagi aku meraih payudaranya dengan kedua tanganku,
kuremas-remas dan kuputar-putar payudaranya ke kanan dan kiri.
“Ahhh….! “Sudah hentikan Son” sahut ibuku sambil menggerak-gerakkan badannya untuk menghindari gerakan tanganku.
“Ok…ok…
tenang donk mah, sini kita keluar dari shower, kemudian aku mengambil
sabun cair dan mengusapnya ke bagian punggung mamahku.
“Maah, ko
diam aja, sabunin Sony juga donk” pintaku lalu mamahku mengambil sabun
cair dan mengusapnya ke bagian dadaku, sehingga kini kami saling
berhadapan dan saling mengusap, walaupun kulihat wajah mamahku semakin
risih dan sedikit tegang, bahkan dari matanya terlihat linangan air
matanya.
Ketika usapan tanganku sudah mencapai bagian dadanya,
kucoba untuk menyusupkan tanganku di sekitar bagian samping tonjolan
bhnya.“Akhh… Son, tolong jangan begini” sahut ibuku sambil menahan laju
tanganku yang mencoba menerobos bagian samping bhnya.
“Ayolah
mah, Sony janji, setelah melepas bh mamah, Sony ga bakal melepas apa-apa
lagi, ini bagian yang terakhir, gimana”, yang kumaksud adalah cd ibuku
yang masih terpasang rapih walau sudah basah terkena air shower.
Mendengar
hal itu mamahku hanya bisa menangis dan melepas tangannya yang mencoba
menghalangi tanganku untuk merogoh bagian dalam bhnya, tanpa ragu lagi,
kubalikkan badan mamahku sehingga membelakangiku, dan kuterobos kedua
gundukan bhnya dengan tanganku menyusup dari bagian bawah bhnya kuraih
putting susunya dan kuremas-remas.
“Arghhh…, sudah Son jangan begini, tolong, mamah ga biasa”! pinta mamahku sambil sedikit menagis
“Ahh… luar biasa banget mah, walaupun usia mamah udah 40 tahun lebih tapi susu mamah masih padet dan keras” kataku
“Jangan begini Son, Tolong, mamah mohon” kata mamahku sambil menangis.
Melihat
hal itu aku mengeluarkan tanganku dari dalam bhnya, sementara tali bh
mamahku sudah melorot kesamping akibat dari remasan tanganku tadi,
sehingga ketika aku mengeluarkan tanganku dari dalam bh mamahku, secara
otomatis kedua tonjolan bhnya langsung terurai ke bagian perutnya
meninggalkan dadanya, karena kait bh bagian belakangnya belum kulepas.
Mamahku
langsung menutupi dadanya dengan kedua tangannya, sedadngkan tanganku
terus mengusap dengan sabun ke bagian perut lalu ke bawab.Ketika
tanganku sudah sampai bagian celana dalamnya kuusap bagian tengah celana
dalamnya dan kuremas-remas dengan tangan kananku.
“Arkhhhh…..Son tolong jangan begini, tolong jangan begini, mamah mohon” rintih mamahku
kemudian
aku menghentikan gerakan tanganku dan secara tiba-tiba tanganku
langsung masuk menerobos bagian dalam cd mamahku, dan ketika tanganku
sampai di belahan memiawnya, kurasakan banyak cairan-cairan yang lengket
di sekeliling mamahku, ternyata mamahku sudah terangsang.
“Ah……ahha…..brengsek kamu Son, kamukan udah janji ama mamah tadi”
“tenang
donk mah, Sonykan tadi janji ga bakal ngelepasin cd mamah, cd mamah
masih kepasang ko” sahutku sambil terus mengocok bagian dalam memiaw
mamahku dengan tangan kananku. Crkk….crkkk….crkk…crukkk…bunyi kocokan
tanganku di dalam cd mamahku mulai terdengar karena memiaw mamahku sudah
banyak mengeluarkan banyak air yang lengket, yang keluar dari
vaginanya, sehingga banyak juga air dari vaginanya yang menetes jatuh ke
bawah sebagai akibat dari cd yang dipakai oleh mamahku tidak dapat lagi
menyerap limpahan air orgasme dari memiaw mamahku yang mengalir terus
keluar bak air bah. Busa sabun yang ada di kedua tanganku saja sampai
terbilas habis oleh air mani memiaw mamahku
“ah….uh…ahh….a..aah…ughhh…hent
ikan Son”, mamah mohon hent….ahh.ikan.ahhhh….ukhh…sam bil kedua
tangannya memegang tembok di depannya
“Wah luar biasa banget mah,
ternyata mamah ga kalah ama wanita umur 20an, bener-bener gila” sahutku.
Karena pikiran mamahku yang kolot dan konservatif, mamahku masih belum
menyadari kalau dirinya sudah terangsang dan mau orgasme.
“ah….ah….ugh….ah……yahh…..aduu. .h… akhhhhhh…mamah udah ga tahan Sonn, hentikann”!!!!!
“Tunggu
sebentar lagi mah, itu tandanya mamah mau keluar” sahutku sambil makin
mempercepat kocokan tanganku di klitoris dan memiaw mamahku, dan air
mani mamahku yang terakhir yang menyembur paling dasyat dan keras.
Crottt…crk…crtt…crtt…diikuti dengan terjatuhnya tubuh mamahku ke lantai,
karena kakinya tidak bisa menopang tubuhnya lagi karena lemas, kemudian
aku dengan sigap merangkul mamahku dari belakang agar tidak jatuh ke
lantai. Kulihat nafas ibuku sangat tersenggal-senggal dan tidak
beraturan, air di sekujur tubuhnya lebih banyak ditutupi air keringat.
Lalu
perlahan-lahan kurebahkan tubuh mamahku ke lantai. Disana tubuh mamahku
yang putih mulus itu terkulai lemas dan mamah merintih sambil menangis.
Tak terasa sudah 45 menit aku berada di kamar mandi “bermain” dengan
mamahkuLalu akupun duduk di lantai bak mandi merangkul mamahku dan
mengusap air matanya serta membelai rambutnya.
“Kamu anak
brengsek Son, mamah benci sama kamu”!!!! sambil tangannya menepis
tanganku yang sedang membelainya, dan mencoba mendorongku, tapi aku
kemudian memeluk mamahku.
“Mah Sony sayang mamah, tolong jangan marah
mah, Sony suka sama mamah” sambil kupeluk dengan erat mamahku. Mamahku
hanya menagis di dadaku sambil memukul-mukul dadaku.
Kembali
kubelai rambut mamahku, tapi kali ini mamahku tidak menepisnya, dan
menyenderkan kepalanya di dadaku sambil tetap menangis! Lalu sambil
membelai rambut mamahku, akupun mencium kening mamahku. Sepertinya emosi
mamahku sudah mulai mereda.
“mah, sudah jangan menangis lagi, mamah
jadi jelek kalau nangis! Sini Sony bersih kan air mata mamah” sahutku
akupun mendekatkan wajahku ke wajah mamahku, lalu….srtt lidahku menjilat
air mata mamahku yang masih membekas di pipinya. Mamahku ternyata diam
saja melihat tindakanku itu.
Lalu mamahku mulai menceritakan
kepadaku mengapa dia kaget ketika aku mulai mengocok memiawnya tadi,
ternyata kehidupan seknya selama ini dengan papahku hanya sebatas cium
dan penetrasi yang monoton saja tanpa adanya variasi lainnya. Sehingga
mamahku belum mengetahui apa itu oral sek ataupu istilah seks lainnya,
karena kupikir mungkin pikiran mamah dan papahku mengenai seks sangat
minim.Lalu mamahku melihat cairan vagina yang tercecer di lantai dan
mengusapnya dengan tangannya, dia memberi tahu padaku saat berhubungan
dengan papahku cairan seperti ini hanya sedikit keluarnya.
“Mah, mungkin papah kurang variasi sehingga mamah kurang terangsang”
“Kamu tahu Son, kenapa mamah bisa banyak ngeluarin cairan ini”? tanya mamahku dengan emosi yang sudah reda.
“itu
tandanya mamah udah terangsang dan mau orgasme, semakin banyak
cairannya semakin mamah terangsang”. “tapi Sony kaget ternyata mamah
bisa ngeluarin cairan sebanyak itu, luar biasa banget mah” sahutku
“udah
ah, kita mandi masih belum beres tau” kata mamahku sambil berdiri
setelah sekian lama terkulai di lantai.kemudian mamahku mulai mengusap
punggung dan tubuhku dengan sabun dan akupun mulai kembali mengusap
tubuh mamahku dengan sabun. Ketika tanganku sampai di bagian cdnya….
“Son kamu lepas aja celana dalam mamah, sekalian tolong kamu bersihkan juga ya” kata ibuku
Aku
kaget mendengarnya, pikiran mamahku tentang seks rupanya sudah mulai
terbuka setelah tadi berbicara sebentar, tanpa basa-basi lagi
kupelorotkan cd mamahku dan nampak banyak bulu yang hitam lebat di
bagian memiaw mamahku, ternyata mamahku tidak pernah memotong bulu
jembutnya. Akupunulai mengelus memiaw mamahku dengan tangan yang penuh
sabun.Mamahku pun terus mengelus tubuhku dan ketika sampai di cd yang
kupakai mamahku masih belum berani memegang tongkolku, hanya mengelus di
bagian depan cd yang kupakai, akupun maklum karena mamahkupun belum
begitu tahu banyak variasi seks.
“Mah tangan mamah masukin aja ke
dalam celana dalam saya” sahutku awalnya mamahku sedikit risih tapi
ketika kutuntun tangan kanannya masuk ke dalam cdku ternyata dia menurut
saja, “nah sekarang giliran mamah kocok Sony punya” kataku akupun mulai
mengajari mamahku bagaimana cara mengocok tongkolku sesuai dengan
film-film bf yang sering kutonton
“ah… kali ini giliran aku yang
tak tahan dengan kocokan tangan mamahku, kemudian dia membuka cd ku dan
berlutut serta mulai mengocok tongkolku dengan penuh semangat
“mah….ah….pelan-pelan mahh” sahutku
mamahku
hanya sedikit tersenyum melihat aku menahan rangsangan akibat kocokan
tangan mamahku. “Rasain luh, mamah bales sekarang” kata mamahk sambil
tersenyum.Kemudian aku menahan tangan mamahku yang mengocok. “Mah
kocoknya jangan pake tangan mah, pake mulut mamah aja, mamah juga pasti
menikmatinya loh”
“ngaco kamu, jorok tau”! lagian gimana caranya ngocok pake mulut” jangan aneh-aneh ah kamu Son”
“karena
itu, makanya Sony ajarin” sahutku, seperti biasa mulanya mamahku
menolak dengan keras mengoralku, tapi dengan rengekanku dan mukaku yang
sedikit memelas, akhirnya mamahku mau juga
“mamah ga tau caranya, ini gimana” katanya
“tenang
aja mah, pertama mamah cium pake bibir mamah kepala tongkolku ini”
sahutku kemudian mamah mulai mengikuti kata-kataku dan mulai mencium
kepala tongkolku. “ bagus mah, cium terus jilat pake lidah mamah
sekarang” kataku kemudian mamahku mulai menjilat penisku dan menciumnya.
“Ok mah sekarang batangnya juga mah” sahutku
Setelah beberapa saat aku melepaskan tongkolku dari ciuman bibir mamahku.
“Mah sekarang mamah mulai oral ya, pejamkan mata mamah terus keluarin lidah mamah sekarang, mah” pintaku
kemudian
mamahku menjulurkan lidahnya keluar dan aku menaruh batang tongkolku ke
atas lidahnya. “Ok sekarang mamah bawa masuk tongkol Sony pake lidah
mamah ke mulut mamah” sahutku mamahkupun hanya menuruti omonganku dan
Hup…setengah batang tongkolku sudah mulai masuk ke mulut mamahku.
“ok sekarang lemesin badan mamah dan mamah ikutin aja gerakan tangan Sony ya” kataku
Lalu
aku mulai menjambak rambut mamahku dan menekannya ke depan, sehingga
tongkolku hampir masuk seluruhnya ke mulut mamahku kemudia
mengeluarkannya sebagian dan memasukkan lagi dalam-dalam ke mulut
mamahku.
“Ok mah sekarang, pake gerakan mamah sendiri, ga usah
dituntun tanganku lagikan” sahutku dan seolah mulai mengerti mamahku
mulai mengulum tongkolku dengan gerakan kepalanya sendiri, dan akupun
tidak lagi menjambak rambut mamahku karena dia sudah mengerti, dan
mengubahnya menjadi membelainya.
Setelah sekian lama aku mulai ga
tahan “Mah aku mau keluar mah” sahutku kemudian mamahku dengan sigap
mengeluarkan tongkolku dari mulutnya dan mengocok dengan tangannya, an
crot…crot…crot air maniku membasahi muka mamahku
“Mmhhhh, banyak
banget Son” kamu punya Son, kemudian aku membersihkan wajah mamahku dan
menyuruh mamahku duduk di pinggiran bak. “kamu mau ngapain Son” jawab
mamahku
“Udah pokonya mamah turutin kata Sony aja deh” mamahkupun
menuruti kataku dan duduk di pinggiran bak. “sekarang buka selangkangan
mamah donk”
“jangan Son, kamu mau ngapain sih emenagnya”
“nanti juga mamah bakal tau” sahutku
ketika selangkangannya terbuka lebar, maka…. Hup mulutku langsung mencium bagian tengah memiaw mamahku
“arghhhhh…..gila
kamu Son, jangan lakukan itu, hentikan ahhh….ah….Son, berhenti Son,
kurasakan di mulutku memiaw mamahku sudah mulai berair lagi. Mamahku
berusaha dengan keras untuk menarik kepalaku dari lubang memiawnya, tapi
aku semakin membenamkan kepalaku ke memiawnya, lama kelamaan , tarikan
tangan mamahku di kepalaku menjadi elusan halus yang mulai membenamkan
kepalaku ke dalam memiawnya! Rupanya mamahku sudah mulai terangsang lagi
“ah….shhhh….ahhh….akhhh…enak
Son. Terusin, akhhh mulutku terus menjilat menggigit, dan bahkan
menghisap semua jeroan memiaw mamahku
“uahhhhh…….yeah……….terus…terus …terusin sayang…
“ah…. Ya….ya….yahhh…ah…mamah udah mau keluar lagi Son”, aku terus makin menghisap dan menjilati memiaw mamahku
“ahhhhhhhhhhh……..akhirnya mamahku orgasme untuk kedua kalinya
“gimana mah? Enakkan?” tanyaku
Mamahku
hanya diam saja dan sedikit mengangguk. Lalu setelah itu kamupun
membersihkan badan kami masing-masing dan saling mengelap dengan handuk
tubuh mamah dan aku, karena mamahku terlihat lelah banget, karena hampir
satu setengah jam aku berada di kamar mandi.
Akupun kemudian menggendong tubuh mamahku keluar kamar mandi dan membaringkan di ranjangnya
“mah,
tau ga kado ulang tahunku tahun ini benar-benar sangat spesial yang
mamah kasih buat aku” mamahku hanya tersenyum saja. Aku melihat jam
menunjukkan pukul 12 siang, aku berpikir sayang sekali kalau 1 hari ini
disia-siakan begitu saja, Aku teringat seorang temanku yang bernama
Ronald, dimana dia mempunyai beberapa alat seks seperti vibrator dan
sejenisnya, kulihat mamahku sudah mulai tertidur, mungkin karena
kelelahan setelah bermain selama 1 setengah jam di kamar mandi. Lalu
timbul suatu ide gila yang sedikit merasuki pikiranku.
“Mah, mamah istirahat dulu ya, aku mau jeluar dulu sebentar, paling hanya setengah jam-an” kataku
Mamahku
mencoba untuk bangun dengan tubuh yang lemas dan masih dalam keadaan
telanjang. “Sini biar mamah antar kamu keluar” sahutnya
“tidak perlu mah, aku hanya keluar sebentar ko” kataku
“memangnya kamu mau kemana Son”
“cari
angin di luar sebentar, mamah istirahat aja dulu disini ok, ga perlu
temenin Sony ko” kataku sambil membelai kepala mamahku
“Ya udah,
kebetulan mamah juga sedikit cape nih, mau istirahat dulu sebentar”
sahutnya.Akupun bergegas keluar mengenakan pakaianku dan menuju rumah
temanku itu.Agar dia tidak langsung curiga, aku sengaja bermain sebentar
di rumahnya, mungking sekitar 1 jam, dan begitu aku lihat sudah cukup
aku bermain dengannya sambil mengobrol, maka akupun langsung berbicara
ke maksud tujuanku datang ke Ronald
“Hai Nald, kamu masih
mempunyai vibrator yang kamu pakai untuk bermain dengan kekasihmu
dulukan”?kataku ketika sudah sampai di rumah temanku
“ada sih,
memangnya ada cw yang lo mau permaenin ya, gila juga luh, ga gua sangka
lo ngomong kaya begini, memangnya cewe lo cakep ya Ton” kata Ronald
“udah lah, sn gua pinjem dulu”
“Ya udah lo tunggu di sini bentar ya” katanya
“Oh
ya nald, sekalian aku pinjam beberapa film bokep juga donk” kataku
.Ronald hanya tersenyum dan geleng-geleng kepala mendengar ucapanku
itu.Tak lama kemudian Ronald muncul sambil membawa alat-alat yang
kuminta
“nih Son, lo pake aja yang puas ok, katanya”
“Oh ya, sekalian lo juga bawa ini nih” sahutnya sambil menyodorkan satu dus kondom.
Akupun pamit untuk pulang dan bergegas ke rumah mamahku.
Setelah
sampai di rumah mamahku, ternyata dia sudah ada di ruang tamu dan
mengenakan pakaian model korea yang dia sukai dimana modelnya selalu
mempres badannya, sehingga tonjo;an dadanya semakin mencolok.
“darimana kamu Son”tanya mamahku
“Oh,
aku tadi di jalan ketemu teman mah, jadi aku ngobrol sebentar”
kataku.Kutaruh alat seks yang kubawa dalam tas di bawah meja agar
mamahku tidak terlalu curiga, kemudian aku pura-pura bergegas
menghampiri mamahku.
“ah, pegal juga nih badanku” kataku
“Sini biar mamah pijit kamu” kata mamahku
lalu mamahku mulai memijiti punggungku.
“Wah
disini kayanya sempit ya mah, aku ga leluasa untuk terlentang nich”
kataku. Hal ini kukatakan agar mamahku memindahkannya ke area lain yang
lebih luas.
“Ya udah, mamah pijitin kamunya di kamar mamah aja yah” kata mamahku
“Wah boleh juga tuh” kataku. Ini dia yang kuingini kataku dalam hati.kemudian kamipun berpindah ke kamar mamahku
Akhirnya
mamaku memijiti punggungku di dalam kamarnya, selang 15 menit kulihat
keringat sudah keluar di kening mamahku, mungkin karena cuaca hari itu
memang sedikit panas, dan mamahku juga terlihat sedikit lelah. Pada saat
itu sambil dipijit aku mengobrol dengan mamahku. Dan lama-lama
kuteruskan obrolanku yang mengarah kepada seks
“mah, mamah jarang melakukan hubungan intim dengan papah ya” kataku,mamahku diam sejenak mendengar ucapanku itu
“kamu ini, memangnya kalo jarang kenapa” kata mamahku
“mamah
memang udah 10 tahun ini tidak melakukan hubungan intin lagi, karena
mamah merasa sudah tua, itukan buat anak yang masih usia muda” kata
mamahku
Akhirnya aku menyadari mengapa mamahku tidak terlalu mengerti dengan variasi seks.
“Wah, kalo gitu mamah salah, buktinya tadi aja mamah luar biasa di kamar mandi” kataku
“mamah benar-benar ga kalah sama anak muda yang baru kawin” timpalku
“mah, walaupun mamah udah berumur 40 tahun lebih, taoi gairah muda mamah masih bergejolak, sayang kalau dilewatkan” kataku lagi
“sudah ah, kamu jangan menggoda mamah lagi” kata mamahku
“mah,
aku berkata benar ko, mamah masih punya gairah yang luar biasa, sayang
kalau dilewatkan” kataku sambil membalikkan badanku dan mengelus
pipinya.
“sudah ah, kamu ini gombal terus” kata mamahku
“Aku ga
gombal ko, mah, gini aja kasih aku waktu 5 menit dari sekarang, kalo
mamah tidak terangsang oleh gerakan Sony, maka Sony percaya kalau gairah
seks mamah sudah menurun, gimana? Tawarku
“ah gila kamu” kata mamahku
“Kenapa mah, ko mamah jadi ga berani, apa mamah takut kalau kata-kata Sony itu bener?”
mendengar kata-kataku itu mamahku menjadi panas dan sedikit emosi.
“Huh, memangnya siapa yang takut, baiklah tapi inget Cuma 5 menit aja ya” kata mamahku
“ok,
Cuma 5 menit, kalau dam waktu 5 menit mamah ga terangsang, Sony janji
ga bakal godain mamah lagi hari ini, tapi kalo dalam waktu 5 menit mamah
terangsang, mamah harus nerima permintaan Sony yang lain ya” kataku.
Saat itu mamahku hanya diam saja. “nah karena mamah diam berarti Sony
anggap setuju ya” kataku
Lalu akupun bergegas mendekati wajah
mamahku dan menciun pipinya, lalu kuteruskan ke bagian telinganya,
kucium dan kujilat bagian telinga dalamnya, sambil tangan kananku
mengelus pahanya, sehingga rok yang dipakainya tersingkap, sedang tangan
kiriku meremas payudara kiri mamahku. Melihat permainanku itu, mamahku
yang sejak tadi berusaha untuk menahan rangsangan tanpa sadar
mengeluarkan sedikit desahan.
“mmhhhh….uhhhhh…ukhh…hha..h, Son, sudah ah” hentikan” sahut mamahku
“tenang
aja donk mah, inikan baru 1 menit lebih” kataku sambil terus kucium dan
kujilati bagian pipi, telinga dan kuping, dan tanganku kini sudah diam
di bagian tengah memiawnya, sambil kuelus dan kuputar-putar tanganku di
bagian tengah memiawnya.
Dan saat itu kurasakan adanya bagian celana dalam mamahku yang mulai basah.
“Akhhhh….ughhh..ahahh….udah Son, please, mamah nyerah deh, masih banyak kerjaan nih” kata mamahku.
Kemudian
mamahku bergegas berdiri dan merapikan pakaiannya yang sedikit
berantakan karena terkena remasan-remasan tangan nakalku, dan pergi
untuk menyetrika pakaian-pakaian yang belum digosok. Sambil mamahku
menyetrika kuhampiri mamahku.
“nah, sekarang berarti mamah harus menuruti permintaan Sony yang laennya ya, kan tadi mamah udah kalah” kataku
“memangnya kamu mau apa lagi Son” sahut mamahku
“sekarang
terbukti kan omongan Sony kalau gairah seks mamah ternyata masih
meledak-ledak, sayang kalau dibiarkan begitu saja mah” sahutku
“Ah, dasar nakal kamu” kata mamahku
“nah maksud Sony, Sony ingin penampilan mamah untuk hari ini aja, sesuai yang Sony mau” sahutku
“maksudmu”?
“Sony
rasa Bh dan cd yang mamah gunakan tidak cocok untuk mamah, seperti
benar-benar orang yang sudah tua, apalagi cd mamah seperti cd anak
kecil” kataku
“semakin lama, semakin ngaco kamu Son” kata mamahku
“ayolah mah, untuk hari ini aja” pintaku
“jadi kamu mau apa” sahut ibuku
“nanti kita ke luar, n kita pilih bh dan cd yang sesuai buat mamah” kataku
“mau ya mah….”pintaku, dengan sedikit manja
“tterserah kamulah” kata mamahku
setelah
selesai menyetrika aku dan mamahku keluar menuju sebuah mal di
daerahku, dan menghampiri bagian pakaian dalam untuk wanita.
“yang mana yang kamu suka Son” kata ibuku
kemudian
aku melihat bh berwarba hitam dengan sedikit obrasan bunga di kedua
tonjolannya, serta cd berwarna hitam yang terbuat dari bagan parasut
dengan dilapisi bagian busa yang tipis di lengkungan untuk memiaw
perempuan, dengan model G-string.
“nah yang ini aja, mah” kataku
“kamu yakin, mamah cocok dengan yang seperti ini” kata ibuku
“pasti cocok, mah” kataku
Akhirnya
ibukupun membeli bh dan cd yang kutunjuk tadi, dan tidak lupa akupun
mengambil stoking berwarna hitam yang masih berada di tempat yang sama.
“Itu buat apa Son” tanya mamahku
“nanti juga mamah tau” kataku
setelah membayar, aku baru teringat kalau mamahku tidak mempunyai celana rok yang pendek.
“oh ya mah, sekalian kita beli celana rok buat mamah juga ya” kataku
“buat ngapain lagi sih” sahut ibukyu dengan sedikit emosi
“ayolah mah, pokonya Sony ingin hari ini mamah keliatan cantik banget di hari ultah Sony ini” kataku
mamahku
pun hanya bisa pasrah menuruti permintaanku, dan singkat cerita aku
telah membelikan celana rok yang pendek untuk mamahku dan setelah itu
kamipun pulang ke rumah.
“Nah sekarang Sony mau mamah memakai
semua yang kita beli tadi, kataku, kecuali baju mamah, yang lain harus
diganti” kataku. Model baju mamahku adalah model baju korea dimana bisa
mempres badan ketika dipakai, dan bisa melar ketika ditarik oleh tangan,
seperti terbuat dari karet, walupun itu sebenarnya dari kain, karena
kulihat mamahku sangat seksi jika memakai pakain seperti itu.
Lalu mamahkupun bergegas ke kamar untuk mengganti bagian dalamnya dengan yang baru dibeli, sedang aku menunggu di luar.
Ketika
mamahku selesai dan keluar kamar dengan menggunakan rok yang pendek
disertai stoking panjang berwarna hitam akupun terpana melihatnya,
apalagi bagian dadanya yang kurasa sudah memakai bh yang tadi dibeli,
karena mamahku memakai baju korea dan mempres badannya, sehingga
terlihat ada sedikit ukiran bunga yang sedikit timbul dari bajunya yang
berasal dari bhnya.
“wuaw, mamah seksi banget n cantik banget”
kataku sambil menghampiri mamahku. Kubimbing mamahku ke kursi tamu dan
di situ tak habis-habisnya aku terpana melihat kecantikan dan keseksian
mamahku sambil tanganku mengelus-elus pahanya
‘Sudah ah Son, mamah
sedikit risih nih” sahut ibuku.lalu kudekatkan wajahku ke wajah ibuku
dan kucium pipinya, ibuku berusaha untuk mengelak ciuman itu, tapi
karena tanganku memegang wajahnya mamahkupun hanya bersikap pasrah,
setelah itu ciumanku kuteruskan ke bibir ibuku yang sedikit basah dan
mungil, kucium dan kujilati semua bagian bibir mamahku, lalu sejenak aku
melepaskan ciumanku pada ibuku.
“mah mulutnya jangan ditutup terus donk” pintaku
“sudah
ah Son, hent…” belum sempat selesai bicara kembali kucium bibir
mamahku, tangan kananku sudah mulai meremas-remas susu kanannya, kupaksa
memasukkan lidahku ke dalam mulutnya, dan kujilat lidah mamahku serta
semua ronnga-rogga mulutnya.
“Mmmhhhhhh….” Hanya itu suara yang keluar dari mamahku, lalu akupun kembali melepaskan ciumanku.
“mah ada sesuatu yang spesial buat mamah loh”
“apa itu” kata mamahku
“eit, mata mamah harus ditutup dulu” kataku“”Sudah ah, kamu ini dari tadi macam-macam” sahut ibuku
“Ayolah
mah” kataku seraya mulai menutup mata mamahku dengan kain dan
mengikatnya. Lalu akupun pergi mengambil vibrator yang kupinjam dari
temanku dan kembali menghampiri ibuku.
“kesini mah ikut Sony” seraya
mengambil tangan ibuku dan menuntunnya ke kamarnya. Setela itu
kududukkan ibuku di ranjangnya dan kutaruh vibrator di pinggir
ranjangnya.
Setelah itu aku kembali mencium bibir mamahku, sambil
kurebahkan dia di ranjang, dan tangan kananku berusaha untuk membuka
pahanya dan mengelus elus bagian tengah selangkangannya yang masih
ditutupi cd berwarna hitam, sedang tangan kiriku menyusup ke balik
bajunya dan meremas-remas susu kanannya, setelah kurasakan mulai sedikit
lembab, aku mengambil vibrator dan menyalakannya.
“Bunyi apa itu Son” sahut mamahku sambil melepaskan ciuman bibirku
“sudah lah, diam dan nikmati aja ya mah” sahutku
akupun langsung menggesek-gesekkan vibrator itu ke bagian tengah celana dalam mamahku secara lembut dan pelan
“Ahhhh…..uh……ukh…geli sekali… apa itu Son” tanya mamahku
Aku
hanya diam saja dan supaya mamahku tak terlalu berisik kembali kucium
bibir mamahku untuk meredam suara mamahku agar jangan terlalu kencang,
kutaruh vibrator di samping mamahku dan kulepas rok yang dipakai oleh
mamahku, lalu kueluskan kembali vibrator tadi ke bagian tengah memiaw
mamahku yang masih memakai cd, dan ternyata cd mamahku sudah semakin
basah oleh air dari vaginanya.
“Ummhhhhh…..ukhh..hhhhh…emmmmh
hh….desah mamahku dengan mulut yang masih kucium dengan bibirku. Kutarik
lengan kiriku dari dada mamahku, lalu aku mulai membuka baju dan
celanaku dengan tangan kiriku, sehingga aku hanya memakai cd saja. Lalu
kulepas dan kulucuti pakaian mamahku, sehingga saat ini mamaku hanya
mengenakan bh dan cd yang dibalut dengan stoking berwarna hitam. Kutaruh
vibrator yang kupakai tadi, dan kuposisikan mamahku untuk duduk
bersandar pada pinggiran ranjang, kubentangkan dengan lebar kedua kaki
mamahku, dan…”ahhhhhh….ahaaahhh…” desah mamahku ketika aku mulai mencium
bagian tengah memiawnya yang masih tertutup cd. Kujilat dan kuhisap
celana dalam mamahku. Mamaku hanya menggeliat-geliatkan tubuhnya sambil
kedua tangannya bertumpu di belakangnya, dan mencengkram sprei kasurnya
dengan kuat.
“ahhh..ukh…mmhhh….geli…auhhh…g eli
banget…Son…mmhhh…nikmat….ahhh” desah mamahku. Sambil tetap menghisap
selangkangannya, kedua tanganku mulai meremas-remas kedua gundukan dada
mamaku yang masih tertutup bhnya, dan akupun membuka pengait bh yang ada
di bagian depan bh mamaku, sehingga kini mamaku hanya mengenakan cd dan
stocking hitam yang masih menempel ketat di sepasang kakinya. Lalu
kulepas ciumanku dari selangkangan mamaku, dan kutarik cd mamaku yang
sudah basah akibat dari air liurku dan bercampur juga dengan air dari
vagina mamaku. Sesaat aku terdiam melihat bulu-bulu hitam mamaku yang
begitu lebat yang berada di sekitar selangkangannya. Lalu kubuka kembali
kedua kaki mamaku lebar-lebar dan kucium, kujilat dan kuhisap bagian
dalam memiaw mamaku.
“akhh…uhhh…ge..l..ii….akhh…hhh …geli banget
son….ohhhh…”rintih mamaku. Lalu kulepas isapan mulutku dari liang memiaw
mamaku, dan membuka bibir vagina mamaku lebar-lebar dengan kedua
jempolku, kukeluarkan air liurku dan kumasukkan ke dalam lubang memiaw
mamaku, setelah lubang di dalam memiaw mamaku penuh air liur, kembali
kuhisap dan kujilat memiaw mamaku.
“aohhhhhh…akhhh…mhhhh…ukhkhhh…
geli…suda..h…hent..t ika….”rintih mamaku sambil menggeliat-geliatkan
badannya dengan sangat kuat. Kali ini kulepaskan mulutku dari memiaw
mamaku, dan aku mulai membuka cd yang kupakai, akupun mulai
menggesek-gesekkan tongkolku yang sudah tegang di bibir vagina mamaku,
setelah sekian lama, akupun mulai memasukkan tongkolku ke dalam memiaw
mamaku. Kali ini tongkolku sangat lancar masuk ke dalam memiaw mamaku.
Bles…bles…bless, kupompa terus mamaku dengan gerakan yang semakin lama
semakin cepat.
“akh…ah…uh…ahhh..oh…mmhhh…” rintihan dan desahan
mamaku semakin kuat, kedua tanganku mulai meremas-remas kedua
payudaranya, sambil mulai kucium bibirnya, dan mamakupun membalas
ciumanku dengan tidak kalah ganasnya, lidah kami saling bertautan di
dalam mulut mamaku. Karena aku sudah mau keluar, kuhentikan penetrasiku
di dalam vagina mamaku, sambil masih tetap berciuman, kulepaskan
tongkolku dari dalam vagina mamaku, dan akupun menggantinya dengan
tangan kananku. Mula-mula kumasukkan 1 jariku ke dalam vaginanya, karena
melihat reaksi mamaku masih biasa-biasa saja akupun menambah memasukkan
2 jariku lagi ke dalam vaginanya, sehingga kini tiga jari tengah
kananku mulai mengocok bagian dalam memiaw mamaku.
“akh…ah…ah…Son…mmhhh…emhh…adu.
.hh…Son…Sony…mama udah ga kuat Son…ahh….” Desah mamaku sambil
menggeliat-geliatkan badannya menahan rasa nikmat yang luar biasa, namun
aku tak memperdulikan desahan mamaku.
“sabar ya ma, hari ini Sony
mau bawa mama ke puncak kenikmatan yang paling tinggi” sahutku, sambil
terus mengocok vagina mamaku dengan cepat.
“Son…ahh…ah…auh…oh…son…udah…ud
ah…ma…mama…mama uda..h.. ga kuat lagi…aoh…akkkkkhhhhhhhh…..” mamaku
mengerang dan mencapai orgasmenya. Untuk sementara waktu, kubiarkan
mamaku untuk mengambil nafas dan beristirahat sejenak.Setelah beberapa
saat, akupun mulai kembali membuka selangkangan mamaku, dan mulai
memasukkan tongkolku yang sudah tegang sejak tadi.
“Son, sudah
ah…Mama udah cape nich, Mama udah tua Son, stamina mama juga
sudah…akhhh, belum sempat mamaku selesai bicara aku sudah kembali
menghujamkan tongkolku ke liang vaginanya, kali ini kumasukkan dengan
tempo yang sedikit cepat, kuangkat kaki kiri mamaku, dan kutaruh di
pundakku sambil terus kugenjot.
“Akh…emh…emh…ah…oh…akh…uhh…ahh …mama…mama udah mulai ga kuat Son, Son…” desah mamaku
“Sabar…sabar
ya Ma, Sony..Sony juga udah mau ke luar ah…ah…ah…bentar lagi Ma”
sahutku sambil makin kupercepat pompaanku di dalam memiawnya
“Sony…Son…Son…udah…udah
Sooooonnn…..akhhhhhhhhhhhh” mamaku menjerit sekerasnya, dan disaat yang
bersamaan aku juga berteriak, dan mengeluarkan banyak spermaku di dalam
memiaw mamaku.
Kulihat kali ini seluruh tubuh mamaku banjir oleh keringat, demikianpun dengan aku, dan akupun terkulai lemas di sebelah mamaku.
Dan
sejak saat itu, saat aku ada kesempatan berdua dengan mamaku (khususnya
di siang hari), aku kembali melakukan hubungan seks dengan mamaku, dan
mamaku selalu berusaha dengan baik untuk memenuhi kebutuhanku itu.